Nama Organisasi

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sarmi

Sejarah Singkat

Dharma Wanita Persatuan (DWP) didirikan pada 5 Agustus 1974 atas prakarsa Ibu Negara Tien Soeharto dan dukungan Amir Machmud selaku Ketua Dewan Pembina KORPRI. Anggota awalnya terdiri dari istri Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggota ABRI yang dikaryakan, serta pegawai BUMN.
Tujuan awalnya adalah membina potensi anggota dalam mendukung pembangunan nasional melalui kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya.

Memasuki era Reformasi 1998, DWP bertransformasi menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang independen dan non-politik, serta berganti nama menjadi Dharma Wanita Persatuan. Nama baru ini resmi ditetapkan pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (7 Desember 1999), dengan pengesahan AD/ART baru dan terpilihnya Ny. Dr. Nila F. Moeloek sebagai Ketua Umum pertama.

Sebagai ormas terbesar berbasis istri ASN, DWP kini beroperasi berdasarkan UU No. 17/2013 tentang Ormas dan UU No. 5/2014 tentang ASN. Pada Munas IV (Desember 2019), struktur kepemimpinan disesuaikan menjadi ex-officio berdasarkan jabatan suami, serta dibentuk Dewan Kehormatan dan Dewan Penasihat yang melibatkan istri pejabat negara.

Fokus Utama DWP:

• Pendidikan: pelatihan literasi & beasiswa keluarga ASN
• Ekonomi: pemberdayaan usaha mikro & keluarga sejahtera
• Sosial Budaya: pelestarian budaya lokal & bakti sosial

Hari Peringatan Penting:

• Hari Dharma Wanita Nasional: 5 Agustus
• HUT Dharma Wanita Persatuan: 7 Desember

Sebagai mitra strategis pemerintah, DWP terus memperkuat peran perempuan dalam mewujudkan keluarga tangguh dan mendukung visi “Indonesia Emas 2045”.

Visi

Menjadi organisasi profesi istri Aparatur Sipil Negara yang unggul, mandiri, dan berdaya saing, serta berperan strategis dalam mendukung terwujudnya keluarga ASN berkualitas dan Indonesia yang sejahtera.

Misi

1. Meningkatkan Kapasitas Anggota
   Pelatihan & pembinaan di bidang pendidikan, keterampilan, dan kewirausahaan.
2. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
   Mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif anggota DWP.
3. Penguatan Sosial Budaya
   Melestarikan budaya lokal melalui kegiatan seni, budaya, dan sosial kemasyarakatan.
4. Pengembangan Jaringan Kemitraan
   Membangun kolaborasi dengan pemerintah, LSM, dan sektor swasta.
5. Peningkatan Tata Kelola
   Memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi anggota.

Tujuan

1. Mewujudkan keterampilan hidup dan literasi anggota.
2. Menciptakan peluang usaha berkelanjutan bagi anggota.
3. Mendorong keterlibatan aktif dalam pelestarian budaya dan kegiatan sosial.
4. Memberikan dukungan kebijakan yang berpihak pada perempuan ASN dan keluarganya.
5. Menjalankan manajemen organisasi yang efektif.
6. Menjadi wadah inspirasi dan inovasi keluarga ASN menuju Indonesia Emas 2045.
7. Memperkuat ketahanan keluarga ASN di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.

Kontak & Informasi